Combro

Sebagai salah satu ras paling kreatif yang dimiliki Indonesia, disebut paling kreatif karena sebenernya 99.8% etnis di negri ini terlahir sebagai mahluk kreatif, kaum Sunda adalah masyarakat pencipta beragam jenis karya kreatif. Salah satunya adalah combro, cemilan favorit gw.

Combro tercipta berkat sentuhan dingin pemarut singkong dengan paduan sempurna beberapa sendok oncom tumis yang sudah dibumbui dengan rasa pedas. Mungkin karena gw bukan pecinta makanan manis, combro mendapat tempat lebih spesial di hati gw ketimbang misro, sepupunya yang mengandung irisan gula merah. Dinamakan combro (seharusnya com-ro) karena merupakan akronim dari oncom dijero atau kalo diterjemahin kira-kira hasilnya adalah: oncom yang disimpen di dalem. Sedangkan misro, gak lain berasal dari paduan amis (atawa manis, rasa yang ditimbulkan si gula merah) dijero alias diumpetin di dalem. Kalo suatu hari ada modifikasi combro dan misro dengan isian daging atau keju namanya apa ya? Heuheuheu...

Sayangnya gak semua combro yang gw temuin di pasaran enak menurut lidah gw. Menurut resensi layar beling, combro di Bogor deket suryakencana itu termasuk yang enak. Entah betulan enak atau memang si penjual yang bikin strategi jam jual yang singkat banget (cuma 3 jam) sehingga orang musti berburu si combro pada waktu tertentu.

Salah satu combro terenak yang pernah gw coba adalah combro yang disajikan temen gw, Fay, di rumahnya di Bogor. Beda dengan combro lain yang diparut menggunakan parutan kelapa sehingga hasilnya menyerupai tepung basah --saking halusnya-- combro ala Fay ini memiliki tekstur bergaris akibat penggunaan parutan keju dalam proses pengubahan massa singkong menjadi struktur yang lebih halus dan mudah dibentuk. Isinya juga tampak beda karena si oncom dilengkapi dengan sobekan daun kemangi sehingga lebih harum dan mirip pepes oncom. Pernah kepikiran untuk ujicoba di dapur mungil gw, tapi belum nemu korban kelinci percobaan yang diasuransikan ... hahaha. Hasilnya, adonan combro malah gw campur keju parut dan digoreng bulet-bulet. Tetep enak... sluurp !!!

Combro lain yang juga nyangkut di hati dan perut, adalah combro setan. Dinamain begini karena isinya bener-bener bikin orang memaki-maki. Ukurannya mungil, kurang lebih seukuran jempol kaki *pada saat membuat perbandingan, si combro gak beneran disandingkan dengan jempol kaki kok*. Harganya juga cukup murah, cuma 500 rupiah per biji. Tapi, hati-hati waktu menggigit combro kecil ini karena isinya yang merupakan paduan sempurna oncom - cabe rawit merah dengan komposisi 50 : 50 manjur banget buat membakar lidah. Si combro setan ini mangkal di gang kober, lain kali kalo gw tur de kober dikeptur imagenya deh...

Sharing-sharing ya kalo ada combro enak yang layak icip-icip ...
Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

1 comments:

ipied said...

wah di deket kantor juga tipikal comro setan tuh.. biji cabenya aja ampe muncul-muncul mengerikan hehehehe..

wah mau dong merasakan comro keju buatanmu (mmm)

gw juga lebih suka comro di banding misro hehehehehe